Biografi singkat Pahlawan Revolusi

Biografi singkat Pahlawan Revolusi - Hari ini tepat 52 tahun silam, setidaknya delapan nyawa menjadi mangsa gerakan revolusi yang digaungkan Partai Komunis Indonesia (PKI). Enam di antaranya jenderal TNI, dua lainnya adalah pengawal serta putri seorang jenderal yang berhasil selamat dari percobaan penculikan dan pembunuhan. Satu korban lainnya dari kepolisian, KS Tubun.

Penculikan dan pembunuhan pada 30 September tidak hanya terjadi di Jakarta, tapi juga di Yogyakarta. Di Yogyakarta peluru pasukan Cakrabirawa juga merenggut nyawa komandan Korem 072/Pamungkas dan kepala stafnya. Mereka adalah Brigjen TNI Katamso dan Kolonel Sugiyono yang dihabisi tanpa ampun di Kota Pelajar.

Operasi pembantaian yang dikomandoi Letkol Untung itu bergerak atas dasar tuduhan, bahwa para jenderal sudah membentuk Dewan Jenderal yang berencana menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno. Sebagai penghormatan, 10 dari 11 korban revolusi PKI yang gugur tersebut diberikan tanda penghormatan Pahlawan Revolusi dan Anumerta. Kami mencoba merangkum profil singkat tujuh pahlawan revolusi dan tiga korban PKI yang mendapat anugerah anumerta, serta data diri Ade Irma yang kami susun dari berbagai sumber.

Biografi Singkat Pahlawan Revolusi


1. Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Jenderal Ahmad Yani

Jenderal Ahmad Yani lahir di Purworejo pada 19 Juni 1922. Ia mengenyam pendidikan formal di HIS (sekolah setingkat SD), MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs/setingkat Sekolah Menengah Pertama) dan AMS (Algemne Middelberge School/setingkat Sekolah Menengah Atas). Karir militer Jenderal Yani dimulai saat ia mengikuti wajib militer yang dicanangkan Pemerintah Hindia Belanda di Malang. Ketika Jepang menduduki Indonesia, Ahmad Yani bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA).

Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Jenderal Ahmad Yani
Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Jenderal Ahmad Yani
Di bidang militer, Ahmad Yani mengantongi sederet prestasi. Ia pernah menahan Agresi Militer pertama dan kedua Belanda. Prestasinya kian mentereng setelah memimpin pasukan melumpuhkan pemberontak DI/TII dan Operasi Trikora di Papua Barat serta Operasi Dwikora menghadapi konfrontasi dengan Malaysia.

Catatan prestasi mengagumkan itu mengantarkan Ahmad Yani menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat. Saat itu Jenderal Yani menolak usul Partai Komunis Indonesia (PKI) yang menginginkan pembentukan Angkatan Kelima yaitu dipersenjatainya buruh dan tani.

Gencarnya Jenderal Yani menentang PKI membuatnya masuk dalam target penculikan dan pembunuhan PKI pada Gerakan 30 September. Saat penculikan, pasukan Cakrabirawa menembaki tubuh Jenderal Ahmad Yani hingga berlubang. Dengan tubuh yang penuh luka tembak, jenazahnya dibawa dan dibuang ke dalam sumur di Lubang Buaya.

2. Biografi Singkat Pahlawan Revolusi: Letjen Suprapto

Jenderal kelahiran Purwokerto pada 2 Juni 1920 ini merupakan lulusan MULO dan AMS Yogyakarta. Sepanjang menjadi anggota TNI, ia sering dipindah tugas.

Biografi Singkat Pahlawan Revolusi: Letjen Suprapto
Biografi Singkat Pahlawan Revolusi: Letjen Suprapto
Ia pernah menjadi Kepala Staf Tentara dan Teritorial (T&T) IV/ Diponegoro di Semarang, menjadi Staff Angkatan Darat di Jakarta, dan kembali ke Kementerian Pertahanan.

Pascapemberontakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) padam, Suprapto dipindah ke Medan menjadi Deputi Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah Sumatera.

Suprapto adalah salah satu Perwira Tinggi yang berseberangan dengan pemikiran pentolan PKI, DN Aidit yang ngotot ingin mempersenjatai buruh dan tani dengan membentuk Angkatan Kelima. Karena alasan itulah Suprapto masuk dalam daftar jenderal yang harus dihabisi.

3. Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Letjen MT Haryono

Putra seorang asisten Wedana di Gresik ini lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924. MT Haryono menimba ilmu di ELS (setingkat sekolah dasar), HBS (setingkat sekolah menengah umum) dan Ika Dai Gakko (sekolah kedokteran di masa pendudukan Jepang) di Jakarta. Sayangnya, ia tidak menyelesaikan pendidikan kedokteran itu.

Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Letjen MT Haryono
Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Letjen MT Haryono
Jenderal bintang tiga ini dikenal sebagai orang yang sangat cerdas. Seperti Mohammad Hatta, MT Haryono diketahui fasih berbicara sejumlah bahasa asing, seperti Belanda, Inggris, dan Jerman. Tak heran ia pun menjadi acap kali ditunjuk menjadi perwira penyambung lidah dalam setiap perundingan. Seperti ketika Konferensi Meja Bunda (KMB), Haryono ditunjuk sebagai Sekretaris Delegasi Militer Indonesia.

Sebelum bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Haryono sudah aktif berjuang dengan para pemuda mempertahankan kemerdekaan. Ia juga vokal menentang PKI dan kroninya. Tak heran namanya pun masuk dalam daftar jenderal yang akan diculik.

4.Biografi Singkat Pahlawan Revolusi: Letjen Siswondo Parman

Perwira tinggi lainnya yang menentang ide DN Aidit mempersenjatai tani dan buruh adalah Letjen S Parman. Ia yang merupakan tentara intelijen masuk daftar penculikan lantaran mengetahui semua rencana dan gerak-gerik PKI.

Biografi Singkat Pahlawan Revolusi: Letjen Siswondo Parman
Biografi Singkat Pahlawan Revolusi: Letjen Siswondo Parman

Sebenarnya, S Parman dekat dengan PKI mengingat tugasnya sebagai intelijen negara. Ia juga mengetahui kegiatan rahasia PKI. Namun, saat ditawari bergabung dengan PKI, jenderal kelahiran Wonosobo, 4 Agustus 1918 itu menolak paham komunis.

Gilanya, masuknya nama S Parman dalam daftar jenderal yang harus dibunuh datang dari kakak kandungnya sendiri, Ir Sakirman. Sakirman yang saat itu merupakan salah satu petinggi PKI sering berselisih paham dengan adiknya. Pertengkaran kakak beradik itu pun berujung dengan direnggutnya nyawa S Parman.

5. Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Mayjen D I Pandjaitan

Ia adalah salah satu otak lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI). Bersama pemuda lain, ia membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Aktif di TKR membuat kariernya cepat meroket. Mulai dari menjadi komandan batalyon, kariernya merangkak dengan menjadi Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi, Kepala Staf Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatra dan menjadi Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Terakhir, ia menjadi Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat.

Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Mayjen D I Pandjaitan
Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Mayjen D I Pandjaitan

Sebagai Perwira Tinggi, pria kelahiran Balige, Sumatra Utara pada 19 Juni 1925 itu menjadi target penculikan dan pembunuhan oleh PKI.

Sayangnya kematiannya mengenaskan. Maut menjemput Pandjaitan saat sekelompok anggota PKI menyergap rumahnya. Pelayan serta ajudannya dihabisi. Tahu ajalnya sudah dekat, Mayjen Pandjaitan menemui tentara PKI dengan mengenakan seragam militer lengkap. Tubuhnya yang tegap pun diberondong peluru dan jenazahnya diseret ke Lubang Buaya.

6. Biografi Singkat Pahlawan Revolusi: Mayjen Sutoyo Siswomiharjo

Jumat dini hari, 1 Oktober 1965, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo diculik sejumlah pasukan Cakrabirawa. Ia diseret ke markas PKI di Lubang Buaya. Setelah disiksa, Sutoyo dibunuh dan jenazahnya dibuang ke dalam sumur bersama lima jenderal lainnya.

Biografi Singkat Pahlawan Revolusi: Mayjen Sutoyo Siswomiharjo
Biografi Singkat Pahlawan Revolusi: Mayjen Sutoyo Siswomiharjo

Mayjen Sutoyo lahir di Kebumen pada 28 Agustus 1922. Pada 1945, Sutoyo bergabung dengan militer sebagai Polisi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang merupakan cikal bakal Polisi Militer.

Karier di dunia militernya dimulai dengan menjadi ajudan Kolonel Gatot Soebroto, Komandan Polisi Militer. Kariernya perlahan mulai naik hingga ia dipercaya menjadi inspektur kehakiman/jaksa militer utama. Sayangnya, Sutoyo dituding ikut membentuk Dewan Jenderal sehingga namanya masuk dalam daftar perwira tinggi yang harus dihabisi.

7. Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Kapten Pierre Tendean

Perwira yang baru berusia 26 tahun itu tewas diberondong timah panas dari senjata Cakrabirawa. Ia yang menjadi martir Jenderal Abdul Haris Nasution yang menjadi incaran PKI untuk dibunuh.

Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Kapten Pierre Tendean
Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Kapten Pierre Tendean

Ajudan Jenderal Nasution itu lahir pada 21 Februari 1939. Karier militernya dimulai dengan menjadi intelijen. Ia pernah ditugaskan menjadi mata-mata ke Malaysia selama konfrontasi Indonesia-Malaysia.

Pada peristiawa G30S, Pierre yang mengaku sebagai Jenderal Nasution ditangkap dan dibawa pasukan PKI ke Lubang Buaya. Di Lubang Buaya Pierre dibunuh dan dimasukan ke sumur tak terpakai bersama 6 Perwira Tinggi Angkatan Darat lainnya. Pierre pun dianugerahi Pahlawan Revolusi.

8. Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Brigadir Jenderal TNI Anumerta Katamso Darmokusumo.

Korban kekejaman PKI di luar Yogyakarta adalah Brigjen Katamso. Jenderal kelahiran Sragen, 5 Februari 1923 itu diculik saat bertugas di Yogyakarta.

Biografi singkat Pahlawan Revolusi : Brigadir Jenderal TNI Anumerta Katamso Darmokusumo
Biografi singkat Pahlawan Revolusi : Brigadir Jenderal TNI Anumerta Katamso Darmokusumo


Tubuhnya dipukuli dengan kunci mortir motor. Tubuhnya pun dimasukkan ke dalam sebuah lubang yang telah disiapkan di sekitar Kentungan, Sleman, Yogyakarta. Jenazahnya baru ditemukan beberapa hari kemudian tepatnya 21 Oktober 1965.

9. Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Kolonel Infanteri Anumerta R Sugiyono Mangunwiyoto

Nasib mengenaskan juga menimpa Kolonel Sigiyono. Perwira yang pernah jadi ajudan Letnan Kolonel Soeharto di zaman revolusi itu gugur bersama Brigjen Katamso usai kepalanya dihantam kunci mortir motor dan batu.

Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Kolonel Infanteri Anumerta R Sugiyono Mangunwiyoto
Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Kolonel Infanteri Anumerta R Sugiyono Mangunwiyoto
Sugiyono yang turut beraksi dalam Serangan Umum 1 Maret, lahir di Gunung Kidul, Yogyakarta, 12 Agustus 1926. Bersama Brigjen Katamso, jenazahnya dimasukkan ke lubang yang sama dan baru ditemukan setelah 20 hari kemudian.

10. Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Satsuit Tubun (KS Tubun)

KS Tubun adalah satu-satunya satu-satunya perwira di luar TNI yang tewas pada malam G30S PKI. Lahir di Maluku Tenggara pada 14 Oktober 1928, hidupnya harus berakhir saat memergoki pasukan Cakrabirawa mengepung rumah Jendera AH Nasution.

Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta KS Tubun
Biografi Singkat Pahlawan Revolusi : Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta KS Tubun
KS Tubun saat itu bertugas menjadi ajudan Johanes Leimena, menteri di kabinet Presiden Sukarno. Rumah Leimena bertetangga dengan rumah Jenderal Nasution.

Saat pengepungan rumah Jenderal Nasution, KS Tubun mendengar suara tembakan. Ia pun melepaskan tembakan ke arah pasukan Cakrabirawa. Sayang, karena kalah jumlah dan kalah senjata, tubuhnya pun diberondong peluru. KS Tubun gugur, namun tubuhnya tidak dibawa ke Lubang Buaya.

11. Biografi Singkat Pahlawan Revolusi: Ade Irma Suryani Nasution

Putri bungsu Jenderal Abdul Haris Nasution ini menjadi tameng untuk ayahnya. Ia gugur setelah ditembak seorang tentara Cakrabirawa dari jarak dekat.

Biografi Singkat Pahlawan Revolusi: Ade Irma Suryani Nasution
Biografi Singkat Pahlawan Revolusi: Ade Irma Suryani Nasution
Ade Irma lahir pada 19 Februari 1960 dan meninggal dunia pada usia 5 tahun. Nyawa Ade tidak tertolong setelah enam hari dirawat. Ia dimakamkan di kawasan kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

Demikian Biografi singkat Pahlawan Revolusi yang gugur dalam Peristiwa Pengkhianatan G30S/PKI
(Fakta Sejarah)

Peristiwa Besar Umat Islam pada 10 Muharram

Peristiwa Besar Umat Islam pada 10 Muharram - Bulan Muharram atau dalam istilah penanggalan jawa disebut bulan suro merupakan bulan yang sering dilekatkan dengan cerita mistis.
Bahkan, sampai saat ini ada beberapa pihak yang tidak berani menyelenggarakan acara atau hajatan di bulan muharram atau suro karena kemistisan di bulan pertama tahun hijriyah ini.
Namun, tentunya tidak semua orang percaya dengan hal tersebut.



Apalagi, zaman semakin berkembang, dan cerita-cerita mitos semakin ditinggalkan oleh beberapa orang.

Di balik semua itu, bulan Muharram atau bulan suro sebenarnya memiliki sejarah yang besar bagi perjalanan Islam di dunia, tepatnya pada 10 muharram, yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 29 September 2017.
Pada tanggal 10 muharram tersebut, ada tujuh peristiwa besar yang harus diketahui oleh umat muslim di seluruh dunia.
Dikutip dari laman 'nu online', berikut ini 7 peritiwa besar umat Islam yang terjadi pada tanggal 10 muharram.

1. Nabi Adam bertobat kepada Allah
Nabi Adam, disebutkan bertobat dan meminta ampunan Tuhan pasca dikeluarkan dari surga.

Pada tanggal 10 muharram inilah, tobat Nabi Adam diterima Allah dan diampuni segala dosanya.
Saat itu, dikisahkan nabi Adam menangis tanpa henti karena menyesal perbuatannya memakan buah quldi.
2. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi

Tanggal 10 muharram juga merupakan tanggal di mana kapal Nabi Nuh berlabuh.
Setelah berlayar lama dari banjir air bah yang diturunkan Tuhan, akhirnya kapal Nabi Nuh berlabuh di bukit Zuhdi.
Banjir tersebut diturunkan Tuhan untuk memusnahkan kaum Nabi Nuh yang durhaka.
 Follow
Tribun Jabar @tribunjabar
Kasihan, Tukang Bakso Ini Jadi Korban Hoax, Pendapatannya Turun sampai 60 Persen http://jabar.tribunnews.com/2017/09/30/kasihan-tukang-bakso-ini-jadi-korban-hoax-pendapatannya-turun-sampai-60-persen … via @tribunjabar
8:02 AM - Sep 30, 2017
Photo published for Kasihan, Tukang Bakso Ini Jadi Korban Hoax, Pendapatannya Turun sampai 60 Persen - Tribun Jabar
Kasihan, Tukang Bakso Ini Jadi Korban Hoax, Pendapatannya Turun sampai 60 Persen - Tribun Jabar
Seperti postingan Facebook milik Haryadi Uwie Izanagi yang disampaikan pada Minggu (24/9/2017) pukul 22.37.
jabar.tribunnews.com
 Replies   Retweets   likes
Twitter Ads info and privacy
3. Selamatnya Nabi Ibrahim dari siksa api Namrud
Tanggal 10 muharram juga merupakan hari dimana Nabi Ibrahim selamat dari siksa api raja Namrud.
Nabi Ibrahim dihukum oleh Namrud karena merusak berhala yang disembah oleh Namrud dan rakyatnya.
Kala itu, Nabi Ibrahim memenggal tiap kepala berhala yang ada di kuil dengan kapak dan kemudian menggantungkan kapak tersebut di leher berhala yang terbesar di kuil.

Kejadian ini diketahui Namrud, yang kemudian memerintahkan prajuritnya untuk menangkap dan menghukum Nabi Ibrahim dengan cara dibakar api.
Namun saat itu Tuhan menyelamatkan Nabi Ibrahim dan memberikan mukjizat tidak bisa dibakar oleh api.

4. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara Mesir
Pada tanggal 10 muharram ini pula kisah Nabi Yusuf yang terkenal dengan ketampanannya dimulai.
Dikisahkan, Nabi Yusuf pernah dipenjara karena difitnah ingin melakukan tindakan tercela pada Zulaikha.
Padahal kejadian yang sebenarnya adalah Zulaikha yang menggoda nabi Yusuf.
Namun setelah melalui pembuktian yang panjang, akhirnya nabi Yusuf dibebaskan dan terbukti tidak bersalah.
5. Nabi Yunus keluar dari perut ikan paus
Dikisahkan, pada suatu masa, Nabi Yunus pernah menyerah untuk menasihati kaumnya yang ingkar.
Nabi Yunus kemudian berkelana dan meninggalkan kaumnya.
Suatu ketika saat Nabi Yunus naik sebuah kapal, terjadilah sebuah badai yang besar.

Para awak kapal kemudian memutuskan untuk mengurangi beban berat agar kapal tidak tenggelam.
Mereka lalu melakukan undian untuk memutuskan siapa penumpang kapal yang akan dibuang di tengah lautan.
Dari tiga kali undian dilakukan, nama Nabi Yunus lah yang selalu keluar.
Awak kapal sebetulnya keberatan dengan hasil undian tersebut.
Baca: Rossa Bicara Soal Kabar Pertunangannya dengan Afgan, Benarkah?
Namun, Nabi Yunus yang tahu bahwa ini adalah kehendah Tuhan rela menerjunkan diri ke lautan yang ganas.
Tuhan yang mendengar doa nabi Yunus kemudian mendatangkan ikan paus untuk menelan sang nabi.
Setelah berada selama 40 hari di perut ikan paus, nabi Yunus akhirnya keluar dengan selamat.
Nabi Yunus keluar dari perut ikan paus bertepatan dengan tanggal 10 muharram.
6. Nabi Ayyub disembuhkan Allah dari penyakitnya
Pada suatu ketika Nabi Ayyub diberi cobaan Tuhan dengan penyakit kulit yang menjijikkan.
Karena penyakit tersebut, semua yang dimiliki Nabi Ayyub pergi meninggalkan beliau.
Termasuk kaumnya yang sebelumnya selalu dibantu oleh kedermawanan Nabi Ayyub.
Namun karena keihklasannya, pada tanggal 10 muharram, Tuhan mengangkat dan menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub.
7. Nabi Musa dan umatnya selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah
Nabi Musa adalah pemimpin revolusioner bani Israil yang diperbudak oleh Firaun.
Nabi Musa berhasil mengajak kaumnya untuk pergi meninggalkan Mesir dan mencari tanah yang dijanjikan Tuhan.
Namun celakanya, Firaun dan prajuritnya melakukan pengejaran terhadap Nabi Musa dan kaumnya.
Hingga suatu ketika mereka terjebak di laut merah.
Atas kuasa Tuhan, laut merah tersebut terbelah sehingga Nabi Musa dan kaumnya dapat melintas.
Setelah Nabi Musa dan kaumnya melintas, laut itu kemudian kembali seperti semula dan menenggelamnkan Firaun (Fakta Sejarah)

Ada Fakta Sejarah yang Perlu Diperbarui Film G30S/PKI

Fakta Sejarah yang Perlu Diperbarui Film G30S/PKI - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Prof  Din Syamsuddin menilai pemutaran kembali film G30S/PKI yang beberapa tahun terakhir ini vakum, sangat wajar dan penting dilakukan oleh pemerintah.

Fakta Sejarah yang Perlu Diperbarui Film G30S/PKI

"Saya kira sangat wajar dan penting pemutaran film G30S/PKI ini agar bangsa ini tidak melupakan sejarah," kata Din Syamsuddin di sela pembukaan Muhammadiyah Education Awards di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dome di Malang, Jawa Timur, Sabtu (23/9/2017), dikutip dari Antara.

Fakta Sejarah yang Perlu Diperbarui Film G30S/PKI
Fakta Sejarah yang Perlu Diperbarui Film G30S/PKI


Menurut Din, pemutaran film tersebut merupakan bagian dari penyadaran bangsa Indonesia, khususnya generasi muda saat ini.

Beberapa tahun silam pernah terjadi fakta sejarah bahwa ada pemberontakan yang dilakukan oleh PKI terhadap pemerintahan yang sah.

"Itu fakta sejarah yang perlu diketahui dan menjadi pelajaran bagi kita ke depan, bahwa PKI pernah melakukan pemberontakan. Hanya saja, dalam film tersebut masih ada beberapa yang harus diperbarui kembali karena masih belum lengkap, ada beberapa fakta yang tidak diungkap sama sekali dalam film tersebut, padahal perannya sangat besar," ujarnya.

Menurut dia, fakta sejarah yang belum diungkap dalam film tersebut adalah peran besar para kiai dan ulama dalam memerangi PKI.

"Jangan hanya menampilkan kekejaman PKI saja. Pada masa pemberontakan itu ada peran Soeharto yang dianggap berlebihan itu bisa saja dimasukkan, karena memang itu fakta sejarah yang tidak bisa dipungkiri," katanya.

Dan, lanjut Din, yang paling penting saat ini adalah jangan terlalu banyak memperdebatkan isu-isu lama seperti itu (G30S/PKI).

"Kita jangan melupakan sejarah, tapi kita juga jangan melupakan apa yang terjadi sekarang ini, seperti korupsi dan masalah lain yang lebih penting," ucapnya.

Menyinggung adanya diskriminasi atau perhatian khusus bagi keluarga beserta keturunan para aktivis dan simpatisan PKI, Din mengatakan keluarga korban sepatutnya mendapatkan hak dan kedudukan yang sama layaknya warga negara lainnya.

"Anak-anak keluarga keturunan PKI apalagi yang terlibat, tidak seyogyanya mewariskan dosa atau kesalahan orang tuanya. Oleh karenanya, tidak perlu kesalahan dan tuduhan itu dialamatkan pada generasi penerusnya," katanya.

'Saya yang Saksikan Langsung Bapak Saya Ditembak, Diseret, Dibawa Pergi', Kamis (21/9/2017) siang, Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Jenderal TNI Ahmad Yani tiba-tiba ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.

Museum yang terletak di Jalan Lembang nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat ini memang menjadi tempat bersejarah dimana Jenderal Ahmad Yani di tembak oleh pasukan Tjakrabirawa pada 1 Oktober 1965.

Tepat dihalaman depan museum yang dulunya kediaman Jenderal Ahmad Yani, sang putra Bungsu yakni Eddy Yani tengah bercerita kepada para pengunjung museum tentang peristiwa kelam tersebut.
"Ini bapak Eddy yang difilm G30S/PKI yang masih kecil itu ya. Bapak berarti yang menyaksikan langsung Pak Jenderal Ahmad Yani ditembak dan diculik oleh pasukan Tjakrabirawa ya?" tanya salah satu pengunjung.

"Iya benar bu. Saya yang menyaksikan langsung bapak ditembak, diseret dibawa pergi," jawab Eddy Yani. Diketahui memang, Eddy yang saat itu berumur 7 tahun memang menyaksikan secara langsung peristiwa penembakan ayahnya tepat pukul 04.35 WIB.

Eddy pulalah yang membangunkan Jenderal Ahmad Yani sesaat sebelum peristiwa berdarah itu terjadi. Mendengar cerita Eddy, salah satu pengunjung bahkan membayangkan terjadinya peristiwa tersebut.

Bahkan, raut wajahnya sampai ditutupi dengan tangan.
"Yaa..Allah.. kejam sekali mereka ya pak," ucap pengunjung lainnya.
Sementara itu, Kasyono warga Serang, Banten sengaja mengajak istri beserta ketiga anaknya untuk mengunjungi museum bersejarah Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Jenderal TNI A Yani.
Ia beralasan, kedatanganya kesini untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anaknya mengenai Pahlawan Revolusi Jenderal A. Yani dibunuh.
"Alasan saya datang kesini untuk memberi tau anak saya bahwa salah satu sejarah di negara kita itu ada seperti ini gerakan G30S/PKI. Yang menjadi korban 7 Jenderal salah satunya Pahlawan Revolusi namanya Jenderal Ahmad Yani ada disini?" ujar Kasyono kepada Tribunnews.
Selain itu, Kasyono juga mengungkapkan rasa bahagiannya bisa bertemu dan berbincang langsung dengan anak dari Jenderal Ahmad Yani.
"Saya seneng ya, jadi tahu peristiwa G30S/PKI itu seperti apa langsung dari anak Pak Ahmad Yani. Teryata kenyataannya lebih kejam ketimbang filmnya," ungkapnya. (Fakta Sejarah)